10 Keutamaan shalat subuh adalah :
Pertama: Dia berada di dalam penjagaan Allah SWT,
atau jaminan Allah SWT, pengawasan -Nya dan pemeliharaan Allah SWT di
dunia dan akherat. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya
dari Jundub bin Abdullah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
- “Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada di dalam jaminan
Allah, maka jangan sampai Allah menuntut kamu dengan sesuatu yang berada
di dalam jaminan -Nya, sebab barangsiapa yang dituntut oleh Allah
dengan sesuatu dari apa yang ada pada jaminan -Nya maka dia pasti akan
merasakan akibatnya, lalu Allah akan mencampakkan dia di atas wajahanya
di dalam neraka Jahannam”
Kedua: Menjalankan shalat
fajar akan menyelamatkan seseorang dari api neraka. Diriwayatkan oleh
Muslim di dalam kitab shahihnya dari Ammarah bin Ruwaibah berkata: Aku
telah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
- “Tidak akan pernah masuk neraka orang yang menjalankan shalat
sebelum terbitnya matahari dan sebelum tenggelamnya, yaitu shalat fajar
dan asar”.
Ketiga: Menjalankan shalat fajar sebagai sebab masuk
surga. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Musa
Al-Asya’ari bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
- “Barang siapa yang shalat dua waktu yang dingin maka dia akan masuk surga”.
Keempat: Malaikat menyaksikan shalat ini. Allah SWT berfirman:
وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
- “…dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)” ….. (QS. Al-Isro’: 78)
Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
- “Saling berdatangan menghampiri kalian malaikat malam dan
malaikat siang, lalu mereka berkumpul pada shalat fajar dan asar,
kemudian naiklah malaikat yang mendatangi kalian pada waktu malam, lalu
Allah SWT bertanya kepada mereka dan Dia Maha Mengetahui tentang keadaan
mereka: Bagaimanakah kalian meninggalkan hamba-hamba -Ku?. Maka mereka
berkata: Kami meninggalkan mereka dalam keadaan mendirikan shalat dan
mendatangi mereka dalam keadaan mendirikan shalat”.
Kelima: Orang yang mendirikan shalat fajar akan
mendapat cahaya yang sempurna pada hari kiamat. Diriwayatkan oleh Ibnu
Majah di dalam kitab sunannya dari Sahl bin Sa’d Al-Sa’idi bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda :
- “Berikanlah kabar gembira bagi mereka yang berjalan pada
kegelapan menuju mesjid bahwa mereka mendapat cahaya yang sempurna pada
hari kiamat”.
Keenam: Akan ditulis baginya bangun semalam suntuk. Diriwayatkan oleh Muslim dari Utsman bin Affan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
- “Barangsiapa yang shalat isya’ secara berjama’ah maka sungguh
dia seakan-akan bangun setengah malam dan barangsiapa yang shalat subuh
secara berjama’ah maka seakan-akan dia shalat semalam suntuk”.
Ketujuh: Aman dari sifat kemunafikan. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
- “Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafiq
adalah shalat isya dan shalat fajar, seandainya mereka mengetahui
keutamaan yang terdapat padanya niscaya mereka pasti mendatanginya
dengan cara merangkak, sungguh aku ingin untuk mendirikan shalat,
kemudian aku memerintahkan seorang lelaki untuk mengimami shalat,
kemudian aku pergi bersama sekelompok orang yang membawa kayu bakar
menuju kaum yang tidak menghadiri shalat berjama’ah untuk membakar rumah
mereka dengan api”.
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Ibnu Mas’ud RA berkata:
- “Sungguh aku telah melihat dari golongan kami dan tidaklah ada
orang yang meninggalkan shalat jama’ah kecuali orang yang munafiq, yang
telah diketahui kemunafiqannya. Sungguh seorang lelaki dibawa menuju
shalat jama’ah dengan diapit di antara dua lelaki sehingga dia bisa
tegak di dalam shaf”.
Ibnu Umar berkata: Sungguh apabila kita tidak melihat seseorang
menghadiri shalat isya’ dan fajar maka kami berprasangka buruk
terhadapnya”.
Kedelapan: Dua rekaat sebelum fajar lebih baik dari
dunia dan seisinya. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya
dari Aisyah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
- “Dua rekaat shalat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya”.
Kalaulah sunnah fajar saja lebih baik dari dunia dan seisinya, berupa
harta, istana, sungai-sungai, istri-istri dan lain-lain baik segala
kebutuhan yang disenangi manusia dan kelezatannya, lalu bagaimanakah
dengan shalat fajar itu sendiri?.
Kesembilan: Melihat Allah SWT, dan inilah tujuan
utama yang dikejar oleh mereka yang berusaha dengan bersungguh-sungguh
dan manusia berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Diriwayatkan oleh
Al-Bukhari dan Muslim dari Jarir Al-Bajali RA berkata: Kami di sisi Nabi
Muhammad SAW dan pada suatu malam beliau melihat ke arah bulan purnama
lalu beliau bersabda :
- “Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana
kalian mampu melihat bulan purnama ini, kalian tidak akan merasa susah
melihatnya, seandainya kalian mampu untuk tidak dikalahkan dalam
melaksanakan shalat sebelum terbit dan sebelum tenggelamnya matahari,
maka lakukanlah, kemudian beliau membaca sebuah ayat :
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ
- “…dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam (nya)” …….. (QS. Qaf: 39 )
Kesepuluh: Orang yang
selalu menjaga shalat fajar adalah orang yang paling baik dalam
kehidupannya, orang yang paling kreatif, dan berhati paling lembut.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda :
- “Setan mengikat tengkuk kepala salah seorang di antara kalian
pada saat tidurnya dengan tiga ikatan, dia memukul setiap ikatan dengan
mengatakan bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Lalu apabila dia
bangun dan menyebut nama Allah maka terlepaslah satu ikatan, lalu jika
dia berwudhu’ maka terlepaslah ikatan ke dua, dan jika dia mendirikan
shalat maka terlepaslah ikatan yang ketiga, maka dia akan mengawali pagi
dengan jiwa yang kreatif dan berjiwa baik, namun jika tidak maka dia
akan menjadi berjiwa buruk dan pemalas”.
Terdapat banyak riwayat yang melarang
meremehkan shalat fajar. Di antara riwayat tersebut adalah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa
Nabi Muhammad SAW bersabda :
- “Sungguh aku ingin untuk mendirikan shalat, kemudian aku
memerintahkan seorang lelaki untuk mengimami shalat, kemudian aku pergi
bersama sekelompok orang yang membawa kayu bakar menuju kaum yang tidak
menghadiri shalat berjama’ah untuk membakar rumah mereka dengan api”.
Sebagian ulama berkata; Sesungguhnya Nabi
Muhammad SAW tidak ingin melakukan hal yang demikian itu kecuali karena
orang yang meninggalkan shalat jama’ah ini telah melakukan dosa yang
agung dan kesalahan yang besar.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud berkata:
Disebutkan di sisi Nabi Muhammad SAW seorang lelaki yang tertidur pada
waktu malamnya hingga pagi harinya, maka Nabi Muhammad SAW bersabda :
- “Itulah lelaki yang dikencingi oleh setan pada kedua telinganya atau beliau bersabda: Pada telinganya”.
Cukup itu sebagai kerugian dan kekecewaan serta keburukan.
Di antara akibat meremehkan shalat subuh
secara berjama’ah adalah dihadapkannya seseorang pada ancaman siksa
Allah SWT di dalam kuburnya dan di hari kiamat. Allah SWT berfirman:
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
- “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak
akan menemui kesesatan” …. (QS. Maryam: 59)
Di dalam shahihul Bukhari di dalam kisah mimpi Nabi Muhammad SAW yang
panjang, disebutkan di dalam kisah tersebut bahwa seorang lelaki yang
memecah kepalanya dengan sebuah batu, lalu Nabi Muhammad SAW bertanya
tentang masalah itu maka dikatakan kepadanya,
“
Itulah orang yang mengambil Al-Qur’an lalu menolaknya dan tertidur dari melaksanakan shalat yang diwajibkan”